Penyakit mata sangat beragam dan tidak semuanya dapat menular. Jika
penyakit mata disebabkan virus atau bakteri maka bisa menular, sedangkan jika
penyebabnya alergi tidak akan menular. Cara penanganan dan pencegahan
macam-macam penyakit mata ini pun berbeda, tergantung penyebabnya. Berikut ini
beragam penyakit mata yang perlu Anda ketahui : agar tidak terjadi
glaukoma karena kepekaan syaraf pada otot konjungtiva pada mata
Ada bermacam-macam penyakit mata,
antara lain kita bahas disini dengan tujuan agar kita mengetahui dan bisa lebih
hati-hati menjaga kesehatan mata. Karena disamping jendela hati, mata adalah
organ vital kita untuk belajar dan beraktivitas. Dan yang terpenting mata
adalah sarana untuk melihat indahnya dunia
1. Keratitis
Penyakit mata ini menyerang kornea mata. Penyebabnya bisa virus, kuman, maupun jamur. Uniknya, keratitis ini seringkali menyerang para petani, khususnya yang sedang mengalami masa panen. Karena itu, penyakit mata ini disebut juga sebagai sawahika. Ciri-cirinya, di sekitar kornea mata terdapat bercak-bercak putih, sehingga menyebabkan penglihatan si penderita menjadi kabur. Jalan satu-satunya untuk sembuh harus dilakukan cangkok mata.
2. Kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan.
3. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna. Katarak Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia). Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif.
4. Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung. Hipermetropi Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
5. Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata.
6. Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia. Kerabunan dan kebutaan Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
7. Glaukoma
Mata mempunyai sebuah tekanan cairan pada bola matanya (intraokuler) untuk mempertahankan bentuk dan fungsinya. Jika tekanan terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan bola mata menonjol seperti hendak keluar dan dapat merusak saraf mata. Glaukoma ditandai dengan pandangan yang mulai kabur dan berkurangnya pandangan ke samping (lebar penglihatan berkurang). Jika ditangani dengan baik, sebelum terjadi kerusakan pada retina dan saraf mata, maka masih ada kesempatan untuk kembali membaik. Namun jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kebutaan.
8. Hordeolum
Hordeolum adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan dan biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan. Penyebabnya ialah bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokus). Gejala dan tanda pada Hordeolum biasanya berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak mata. Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak yang membengkak, meskipun kadang seluruh kelopak membengkak. Di tengah daerah yang membengkak seringkali terlihat bintik kecil yang berwarna kekuningan. Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan melepaskan sejumlah nanah. Pencegahannya yaitu selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar mata. Selain itu bersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata secara perlahan.
9. Eksoftalmus
Eksoftalmus adalah penonjolan abnormal pada salah satu atau kedua bola mata. Disebabkan oleh penyakit tiroid; terutama penyakit grave (jaringan di dalam rongga mata membengkak dan terdapat endapan yang mendorong mata ke depan), perdarahan di belakang mata, peradangan di dalam rongga mata, tumor jinak maupun ganas di dalam rongga mata dan di belakang bola mata, pseudotumor, trombosis sinus kavernosus, dan malformasi arteriovenosa. Gejala dan Tanda eksoftalmus ialah salah satu atau kedua bola mata tampak menonjol.
10. Bintitan
Ditandai dengan munculnya bisul kecil pada tepi kelopak mata. Namun infeksi juga bisa terjadi di lokasi yang lebih dalam, sehingga yang tampak hanya warna merah dan pembengkakan. Bintitan timbul karena adanya infeksi bakteri pada kelenjar di dasar bulu mata dan termasuk penyakit mata ringan. Umumnya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu setelah nanah keluar. Untuk mempercepat pecahnya bisul, caranya dengan menggunakan kompres hangat dan memijatnya dengan perlahan. Jenis penyakit mata ini sering terjadi pada anak usia sekolah karena sering mengucek mata tanpa memperhatikan kebersihan tangan.
11. Belekan
Penyebabnya adalah infeksi virus, terkadang disertai infeksi bakteri. Penyakit mata ini membuat mata menjadi merah, bengkak, dan nyeri serta memproduksi kotoran mata menjadi banyak. Gejala dari belekan ini biasanya membuat bulu mata saling menempel dan sulit dibuka pada waktu bangun tidur karena terlalu banyak kotoran yang lengket di bulu mata. Biasa menyerang anak-anak dan sangat menular.
12. Iridosiklitis Akut
Penyebabnya berasal dari gigi yang berlubang. Pada awalnya, penyakit ini ditandai dengan mata merah, namun tanpa kotoran, yang kemudian disertai nyeri dan penglihatan agak terganggu karena ada bintik-bintik hitam yang beterbangan. Kalau pada orang awam, penyakit ini dianggap biasa dan hanya diobati dengan obat-obat yang dijual bebas. Bila penyakit ini ditangani secara cepat dan tepat, maka kemungkinan sembuh secara sempurna akan terwujud. Namun sayang, penyakit ini pada umumnya akan kambuh kembali terutama apabila sumber kumannya, yaitu gigi tidak ditangani dengan baik. Kekambuhan yang sering akan menyebabkan mata menjadi cacat menetap disertai penglihatan yang rabun bahkan bisa timbul kebutaan.
13. Katarak
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Kebanyakan lensa agak keruh setelah usia 60 tahun. Sebagian besar penderita mengalami perubahan yang serupa pada kedua matanya, meskipun perubahan pada salah satu mata mungkin lebih buruk dibandingkan dengan mata yang lainnya. Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak bisa disebabkan oleh: cedera mata, penyakit metabolik (misalnya diabetes), atau obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid). Gejala dan tanda keluhan yang sering dirasakan penderita adalah kurangnya penglihatan dan gambaran keruh pada mata. Gangguan penglihatan bisa berupa kesulitan melihat pada malam hari, melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata, penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada siang hari), sering berganti kaca mata, dan penglihatan ganda pada salah satu mata. Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak. Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok juga bisa mengurangi risiko terjadinya katarak.
14. Rabun senja
Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya “membaca” dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille. Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.
15. Konjungtivitis
Merupakan penyakit mata akibat iritasi atau peradangan akibat infeksi di
bagian selaput yang melapisi mata. Gejalanya mata memerah, berarir, terasa
nyeri, gatal, penglihatan kabur, dan keluar kotoran. Penyakit ini mudah menular
dan bisa berlangsung berbulan-bulan. Beberapa faktor menjadi penyebabnya,
seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, angin, bulu atau
asap), pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu panjang dan kurang bersih.
Bayi pun bisa mengalami sakit mata, hanya penyebabnya berbeda yaitu karena
infeksi ketika melewati jalan lahir. Pada bayi, penyakit ini disebut
konjungtivitis gonokokal dan umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat
mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri penyebabnya. Jika Anda atau
keluarga mengalami penyakit ini, lakukan penanganannya dengan cara berikut:
Kompres mata dengan air hangat Gunakan obat tetes mata atau salep antibiotika
seseui resep dokter. Bersihkan tangan sebelum mengoleskan salep agar iritasi
tidak tambah parah. Cegah penularan penyakit ke orang lain dengan memisahkan
alat-alat yang digunakan oleh Anda dan orang-orang.
16. Selulitis Orbitalis
Penyakit mata akibat peradangan pada jaringan di sekitar bola mata.
Gejalanya mata merah, nyeri, kelopak mata bengkak, bola mata menonjol dan
bengkak, serta demam. Pada anak-anak, SO sering terjadi akibat cedera mata,
infeksi sinus atau infeksi berasal dari gigi. Dokter biasanya akan melakukan
rontgen gigi dan mulut atau CT Scan sinus untuk memastikan penyebabnya. Jika
tidak segera mendapatkan penanganan, penyakit bisa berakibat fatal, seperti
buta, infeksi otak atau pembekuan darah di otak. Berikut penanganan yang bisa
Anda lakukan : Jika kasus tergolong ringan, dapat diberikan antibiotika
secara oral. Pada kasus berat akan diberikan antibiotika melalui pembuluh darah
atau melakukan pembedahan untuk mengeluarkan nanah atau mengeringkan sinus yang
terinfeksi.
17. Ulkus Kornea
Infeksi pada kornea bagian luar dan biasanya terjadi akibat jamur, virus,
protozoa, atau beberapa jenis bakteri seperti stafilokokus, pseudomonas atau
pneumokukus. Awalnya bisa karena kelilipan atau tertusuk benda asing. Penyakit
ini bisa terjadi di seluruh permukaan kornea sampai bagian dalam dan belakang
kornea. Ketika penyakit ini memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di
bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan
letak iris (Selaput pelangi) dan kerusakan mata. Memiliki gejala mata merah,
gatal, berair, nyeri, muncul kotoran mata, peka pada cahaya, terdapat bintik
nanah warna kuning keputihan pada bagian kornea, dan gangguan penglihatan.
Penanganan:
Perlu melakukan pemeriksaan seperti tes refraksi, tes air mata, pengukuran
kornea,dan tes respons refleks pupil. UK tingkat ringan dapat ditangani dengan
tetes mata mengandung antibiotika, antivirus atau antijamur. Jika berat mungkin
memerlukan pembedahan untuk pencangkokan kornea.
18. Degenerasi Makula
Pada orang yang berusia di atas 65 tahun, kebutaan permanen mungkin saja
terjadi. Penyebabnya adalah degenerasi makula yang dapat mengganggu penglihatan
fungsional Anda.
Makula adalah bagian dari retina yang berfungsi untuk mengatur fokus
pandangan. Selain usia, degenerasi makula bisa disebabkan diabetes, merokok,
obesitas, dan hipertensi.
Penanganan
Degenerasi makula dapat dicegah dengan konsumsi makanan yang mengandung lutein
dan zeaxanthin. Misalnya, daun pepaya, bayam, kol Brussels,
kuning telur, jagung, avokad, kacang pistachio, goji berries,
paprika oranye, kiwi, anggur, jus jeruk, dan zucchini. Degenerasi makula
juga bisa dihambat dengan memperbanyak konsumsi minyak ikan Omega-3
19. Blefaritis
Peradangan yang terjadi pada kelopak mata akibat produksi minyak berlebihan
dan berasal dari lapisan mata. Memiliki gejala berupa mata merah, panas, nyeri,
gatal, berarti, terdapat luka di bagian kelopak mata dan membengkak, bahkan
rontoknya bulu mata. Blefaritis terbagi dua jenis, yaitu blefaritis anterior
(peradangan mata bagian luap depan yaitu di melekatnya bulu mata, disebabkan
bakteri stafilokukus). Dan blefaritis posterior (peradangan di kelopak mata
bagian dalam, bagian kelopak mata dan bersentuhan dengan mata, disebabkan
adanya kelainan pada kelenjar minyak).
Penanganan:
Rajin membersihkan sekitar kelopak mata untuk menghilangkan kelebihan
minyak dengan menggunakan pembersih khusus. Salep antibiotika untuk membunuh
bakteri.
20. Dakrosistitis
Penyakit mata yang disebabkan penyumbatan pada duktus nasolakrimalis
(saluran yang mengalirkan air mata ke hidung). Penyumbatan disebabkan alergi
sehingga menyebabkan infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan
nyeri, warna merah dan bengkak, bisa mengeluarkan nanah dan mengalami demam.
Penanganan:
Pemberian antiobiotika oral atau melalui pembuluh darah. Pengompresan
dengan air hangat di sekitar kantung air mata. Pembedahan perlu dilakukan jika
terjadi kantung nanah.
21. Trakoma
Infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis yang
berkembang biak di lingkungan kotor atau bersanitasi buruk serta bisa menular.
Penyakit ini sering menyerang anak-anak, khususnya di negara berkembang. Memiliki
gejala : mata memerah, mengeluarkan kotoran, pembengkakan kelopak mata dan
kelenjar getah bening dan kornea terlihat keruh.
Penanganan :
Jauhkan alat/benda yang sudah dipakai penderita dari orang lain. Salep
antibiotika mengandung tetracycline dan erthromycin biasanya akan diberikan
selama satu bulan atau lebih. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan
pembentukan jaringan parut pada kornea sehingga menyebabkan bulu mata melipat
ke dalam lalu terjadi gangguan penglihatan. Pembedahan mungkin perlu dilakukan
jika terjadi kelainan bentuk pada kelopak mata atau kornea.
Keratokonjungtivitas Vernalis (KV) Penyakit iritasi/peradangan pada bagian
kornea (selaput bening) akibat alergi sehingga menimbulkan rasa sakit. Memiliki
gejala mata merah, berair, kelopak mata bengkak, gatal, dan adanya kotoran
mata. KV merupakan peradangan yang berulang atau musimam dan penderitanya
cenderung kambuh, khususnya di musim panas. Kadang ada penderita KV yang
mengalami kerusakan pada sebagian kecil kornea sehingga menyebabkan nyeri yang
akut. Penanganannya dengan cara berikut : Jangan menyentuh atau menggosok
mata karena bisa menyebabkan iritasi. Kompres mata dengan air hangat. Dokter
biasanya akan memberikan obat tetes mata. Endoftalmitis Infeksi pada lapisan
mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah. Gejalanya mata merah, terasa
nyeri bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Infeksi ini cukup berat
sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan. Penyebab
biasanya karena mata tertusuk sesuatu.
Penanganan:
Obat antibiotika biasanya akan diberikan oleh dokter mata Dilakukan
pembedahan untuk mengeluarkan nanah yang ada di bola mata.
No comments:
Post a Comment